Universitas Indonesia Maju (UIMA) tengah bersiap mengimplementasikan sistem digital dalam pelaksanaan ujian masuk kampus atau Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB). Sebagai langkah awal, kampus ini mengadakan pelatihan penggunaan aplikasi ujian berbasis online pada Jumat, 21 Februari 2025. Pelatihan ini diikuti oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan yayasan, yang juga ingin terlibat langsung, memastikan pemahaman yang menyeluruh sebelum sistem diterapkan secara resmi.

Sebagai perguruan tinggi yang membuka pendaftaran mahasiswa baru setiap semester, UIMA menghadapi tantangan administratif yang cukup kompleks. Proses PMB yang berlangsung dua kali dalam setahun membutuhkan sistem yang efisien agar seleksi dapat berjalan dengan lancar tanpa menghambat aktivitas akademik lainnya.

Selama ini, proses PMB di UIMA masih dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi Google Form untuk pendaftaran calon mahasiswa yang akan ujian. Setelah pendaftaran, panitia harus mengelola data secara terpisah, termasuk melakukan verifikasi dan distribusi soal ujian yang dikirimkan melalui pesan instan dua hari sebelum pelaksanaan. Setelah ujian selesai, hasilnya masih harus diunggah dan diverifikasi secara manual oleh bagian administrasi dan keuangan sebelum diumumkan.

Siklus ini memerlukan koordinasi yang intensif antara berbagai unit di kampus, termasuk bagian administrasi, dan keuangan. Proses seperti ini tidak hanya menyita waktu, tetapi juga meningkatkan risiko kesalahan dalam pendataan, keterlambatan pengolahan hasil ujian, serta kendala dalam memastikan transparansi dan validitas data calon mahasiswa. Belum lagi, permasalahan kecocokan data virtual account untuk pembayaran.

Rektor UIMA, Dr. Astrid Novita, SKM., MKM., menyampaikan bahwa penerapan sistem ini merupakan bagian dari komitmen kampus dalam meningkatkan mutu pelayanan akademik dan efisiensi administrasi.

“Skema baru melalui penerapan aplikasi ini diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah proses seleksi mahasiswa baru, sekaligus meningkatkan akurasi dan transparansi data,” ujar Dr. Astrid.

Dengan digitalisasi ini, UIMA berharap proses ujian masuk menjadi lebih terstruktur, mulai dari pendaftaran hingga pengolahan hasil seleksi. Perwakilan bagian PMB UIMA menyampaikan bahwa sistem baru ini akan membantu meningkatkan kualitas layanan akademik serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi calon mahasiswa.

Selain itu, sistem ini juga diharapkan dapat menjangkau lebih banyak peserta dari berbagai daerah yang sebelumnya mengalami keterbatasan akses. Dengan pemanfaatan teknologi, UIMA optimistis dapat memperluas jangkauan penerimaan mahasiswa baru serta menciptakan proses seleksi yang lebih efektif dan terpercaya.

Ingin proses seleksi mahasiswa baru yang lebih cepat dan terorganisir? eCampuz menyediakan solusi ujian online terintegrasi yang mempermudah pengelolaan pendaftaran, ujian, hingga hasil seleksi secara otomatis. Dapatkan berbagai kemudahan pengelolaan manajemen perguruan tinggi dengan berlangganan eCampuz Cloud.