24 Juni 2022, Coaching Clinic Konsultasi SPMI Perguruan Tinggi membuka sesi perdananya melalui video conference. Menghadirkan Bapak Waskito Zamani, S.Kom selaku praktisi IT bidang Sistem Penjaminan Mutu Internal. Para partisipan yang hadir dalam forum dapat turut berdiskusi secara langsung mulai jam 14.00 hingga 16.00 WIB. Coaching Clinic Konsultasi SPMI Perguruan Tinggi selanjutnya akan rutin diadakan setiap pekan kedua dan keempat tiap bulan, tanpa dipungut biaya (GRATIS). Selain itu, terdapat pula grup telegram yang setiap saat terbuka untuk diskusi mengenai SPMI Perguruan Tinggi. Berbagai entitas perguruan tinggi dapat turut bergabung dalam grup tesebut melalui tautan https://t.me/KlinikSPMI.
Berikut merupakan rangkuman hasil Coaching Clinic Konsultasi SPMI Perguruan Tinggi, tanggl 24 Juni 2022.
Prof. Dr. L Hartanto Nugroho, M.Agr (Kepala Bagian Penjaminan Mutu Bidang Pendidikan UGM) mengungkapkan bahwa dalam penerapan SPMI di Perguruan Tinggi terdapat 5 tantangan besar, yaitu:
- Luaran penerapan SPMI oleh Perguruan Tinggi yang digunakan oleh BAN-PT atau LAM untuk penetapan status atau peringkat akreditasi Perguruan Tinggi atau Program Studi (Permenristek No.62 tahun 2016 dan Per BAN PT No.1 tahun 2017 – Instrumen akreditasi 2019).
- Terbitnya Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Permendikbud No.3 tahun 2020) yang banyak memberikan muatan pada MBKM khususnya untuk program sarjana dan sarjana terapan (non-kesehatan).
- Terbitnya aturan akreditasi (Permendikbud No.5 tahun 2020).
- Semakin bertambahnya ragam LAM yang umumnya memberikan kriteria tambahan.
- Persaingan global yang semakin ketat di tingkat internasional yang menuntut Perguruan Tinggi menerapkan standar internasional.
Salah satu tujuan dari pendidikan tinggi adalah pengakuan eksternal. Sementara itu, penerapan SPMI dalam penggunaannya di berbagai kanal SPME menjadi tantangan besar. Terutama mengenai pemetaan standar mutu pada SPMI dapat mendukung kegiatan-kegiatan yang ada, seperti akreditasi internasional, pemeringkatan perguruan tinggi, dan hal lainnya terkait aturan BAN-PT/LAM. Setiap Perguruan Tinggi tentu sudah memiliki data-data yang terkait standar mutu. Namun, tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengolah berbagai data sehingga proses SPMI dapat digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut. Baca juga: Tertarik Pakai eSPMI? Yuk, Penuhi 4 Poin Ini!