Sejak diberlakukannya Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, seluruh perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), dituntut untuk menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang terdokumentasi, terukur, dan berkelanjutan. Kebijakan ini mendorong kampus-kampus untuk segera menyesuaikan tata kelola mutu mereka agar berbasis data dan dapat mendukung pengambilan keputusan strategis secara lebih akurat.

Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu merespon tantangan ini dengan mengambil langkah konkret melalui implementasi digitalisasi SPMI dengan eSPMI dari eCampuz. Inisiatif ini menunjukkan komitmen kampus dalam memperkuat proses penjaminan mutu internal dengan pendekatan digital. Digitalisasi ini diharapkan dapat mendukung pelaksanaan siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) secara terstruktur, terdokumentasi, dan lebih mudah dimonitor oleh seluruh unit kerja di lingkungan kampus.

Baca juga: Memahami Siklus PPEPP Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi

Langkah UIN Datokarama Palu memperkuat sistem mutu berbasis digital mencerminkan semangat transformasi yang merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk dari kawasan tengah dan timur nusantara. Langkah ini menjadi representasi nyata dari semangat kampus untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan regulasi pendidikan tinggi yang semakin dinamis. Pemanfaatan sistem informasi dalam pengelolaan mutu tidak hanya mendukung kepatuhan terhadap kebijakan nasional, tetapi juga memperkuat budaya mutu yang berkelanjutan di dalam institusi.

Saat ini, UIN Datokarama Palu telah meraih akreditasi institusi dengan predikat Baik Sekali. Untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian tersebut, dibutuhkan kesiapan data yang akurat dan sistem pelaporan yang efisien. Implementasi eSPMI menjadi bagian penting dalam strategi kampus untuk mendokumentasikan seluruh aktivitas mutu dan pelaporannya, termasuk bisa digunakan sebagai pendukung dalam proses asesmen akreditasi program studi, seperti yang baru-baru ini dilakukan pada Program Studi Hukum Tata Negara Islam.

eSPMI dari eCampuz dipilih karena dinilai telah memiliki pengalaman panjang dalam mendampingi berbagai perguruan tinggi di Indonesia dalam proses digitalisasi SPMI sejak 2019. Sistem ini menyediakan fitur-fitur yang membantu kampus dalam menyusun dokumen mutu, memantau siklus pelaksanaan mutu, dan menyiapkan laporan evaluasi diri secara sistematis. Dengan pendampingan maksimal dari eCampuz selama implementasi eSPMI di lingkungan kampus, UIN Datokarama Palu kini memiliki dasar yang kokoh untuk menjalankan sistem ini secara mandiri dan berkesinambungan.

Terdapat lebih dari 50 PTKIN yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan karakteristik dan tantangan yang beragam. Langkah strategis yang telah dilakukan UIN Datokarama Palu diharapkan dapat menginspirasi kampus-kampus lain, khususnya di lingkungan PTKIN, untuk mulai membangun sistem mutu berbasis digital yang adaptif terhadap perubahan kebijakan dan kebutuhan institusi masing-masing. Transformasi ini menjadi bentuk kesiapan institusi dalam menghadapi tuntutan tata kelola pendidikan tinggi yang semakin akuntabel dan berbasis data.

Melalui kolaborasi ini, eCampuz turut mendukung upaya UIN Datokarama Palu dalam memperkuat penjaminan mutu internal yang lebih efisien, transparan, dan terintegrasi. Harapannya, inisiatif ini dapat menjadi pijakan penting bagi peningkatan kualitas pendidikan tinggi Islam di Indonesia.